
Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Jurusan HES Fakultas Syariah IAIN Ponorogo 2024
Agustus 15, 2024
Percepat Penyelesaian Studi, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Adakan Bimtek Skripsi untuk Mahasiswa Semester 6
Mei 29, 2025Ponorogo, 22 Agustus 2024 — Fakultas Syariah IAIN Ponorogo menyambut kunjungan penting dari Komisi Yudisial Republik Indonesia (KY RI) dalam rangka audiensi sekaligus monitoring dan evaluasi atas kerjasama yang telah terjalin antara kedua institusi. Kunjungan ini dilakukan oleh tim KY RI yang terdiri dari empat orang, yakni Ariefa Nursyamsiah (Kepala Bagian Penghubung Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga), Agus Susanto (Kepala Subbagian Kerjasama), serta dua penelaah teknis kebijakan: Albertus Purwo Nugroho dan Anggi Quatri Sitohang.
Rombongan diterima langsung oleh jajaran pimpinan Fakultas Syariah di ruang Dekan. Dalam sambutannya, Agus Susanto menyampaikan maksud kunjungan sebagai bagian dari evaluasi program serta penguatan hubungan kelembagaan yang telah berlangsung. Ia menegaskan bahwa KY RI ingin memastikan keberlanjutan kerjasama yang berdampak langsung pada peningkatan kapasitas akademik dan kontribusi kelembagaan dalam dunia hukum.
Dekan Fakultas Syariah IAIN Ponorogo menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran KY RI. Beliau menegaskan bahwa kerjasama dengan Komisi Yudisial merupakan bagian penting dari upaya Fakultas Syariah dalam mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara keilmuan, tetapi juga berintegritas dalam praktik hukum. Dekan juga menyatakan kesiapan lembaga untuk terus menindaklanjuti arahan, program strategis, dan peluang kolaboratif ke depan.
Ariefa Nursyamsiah, mewakili KY RI, menekankan bahwa orientasi kerjasama harus berbasis pada asas mutualisme dan kebermanfaatan jangka panjang. Ia mendorong agar program-program seperti klinik etika peradilan, pelatihan integritas, dan forum kajian hukum dapat terus dikembangkan bersama, terutama dengan melibatkan mahasiswa.
Dalam sesi diskusi, berbagai isu strategis turut dibahas, termasuk usulan penguatan program kerja lapangan, kuliah tamu oleh hakim dan praktisi, serta penyelarasan kurikulum hukum dengan kebutuhan dunia peradilan modern. Hal ini selaras dengan kebutuhan mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES), yang kini menghadapi tantangan integrasi antara teori ekonomi Islam dan dinamika hukum positif nasional. Komisi Yudisial pun mendorong agar mahasiswa HES diberi ruang lebih besar dalam memahami etika profesi hukum dan praktik-praktik keadilan yang berbasis nilai moral.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama di depan photobooth Fakultas Syariah yang menampilkan ikon khas budaya Ponorogo, yaitu Reog. Momen ini menjadi simbol keharmonisan dan kolaborasi antara lembaga negara dan dunia akademik.
Kunjungan ini bukan hanya bentuk evaluasi administratif, melainkan juga momentum strategis untuk memperkuat peran Fakultas Syariah, khususnya Program Studi HES, dalam mencetak generasi sarjana hukum ekonomi syariah yang unggul, berdaya saing, dan menjunjung tinggi integritas.